Jakarta - Hampir semua pabrikan global mulai mengusung produk-produk ramah lingkungan. Imbasnya sampai juga di Indonesia, meskipun sampai saat ini, baru dua merek yang unjuk gigi, Toyota Prius dan Honda CR-Z.
Tentunya jadi menarik kalau keduanya disaingkan, apalagi melihat dua merek mobil hybrid ini mengusung segmentasi yang berbeda. Toyota Prius yang lebih daily use, sementara Honda CR-Z bervisi pada sportivitas.
Desain, Prius yang Fituristik, CR-Z yang Agresif
Menilik desain kedua mobil ini, mempunyai dasar yang sama, yakni sebagai mobil kompak berjenis hathback. Bedanya, kalau Prius lebih kaku dengan desain serba meruncing dan detail yang futuristik, Honda CR-Z tampil lebih modis dan bergaya sporty.
Namun, ketika memasuki kabin keduanya, sepertinya nuansa futuristik yang sarat teknologi dipertontonkan pada seputaran dashboard. Baik Prius maupun CR-Z, dua-duanya tidak kalah fungsi dan futuristik.
Fitur dan Teknologi
Honda membekali CR-Z dengan tiga mode jenis pengendaraan, disediakan sebagai opsi buat driver. Masing-masing Eco, Normal dan Sport dengan memilih salah satu tombol yang ada di bagian kanan dasbor.
Prius juga tak mau kalah, punya fitur yang mirip. Dikonsol tengahnya yang menyatu dengan dashboard, ada tiga tombol yang menawarkan pilihan karakter mengendarai Prius, yakni Power, Eco, dan EV.
Selain itu, demi menunjang nuansa yang sporty, tersedia pula paddle-shift untuk melakukan pergantian gigi layaknya transmisi manual. Sementara Prius, hadir degan lebih konvensional, tanpa padleshift.
Honda CR-Z juga sudah mengusung fitur yang miripn dengan i-stop. Jadi, saat mobil berhenti ketika menginjak rem, maka mesin bensin otomatis mati. Lalu, ketika rem diangkat, mesin kembali lagi menyala.
Prius selangkah lebih jauh, nyala dan matinya mesin bensin sudah diatur komputerisasi. Indikasinya bisa dilihat ketika mobil berjalan dibawah 40 km/jam, motor listrik yang menyala, lalu diatas 40 km/jam, giliran mesin bensin yang aktif.
Performa, lamban Tapi Irit atau Responsif Tapi Sedikit Boros?
Honda membekali CR-Z dengan mesin 1.497 cc i-VTEC inline-4 SOHC. Paduannya dengan motor listrik DC Brushless Motor tipe permanent magnet AC synchronous. Paketnya dinamakan Sistem Integrated Motor Assist (IMA), dengan sistem paralel.
Sementara Prius, percaya diri dengan mesin bensin berkapasitas 1.8 liter VVTi (sama dengan mesin Toyota Altis) dan sebuah motor listrik Toyota Synergy Drive, bersistem seri-paralel.
Dilengkapinya kedua mobil hybrid ini dengan pilihan mode mengemudi, menjadikan performa yang ditawarkan juga berbeda-beda. Mirip-mirip, mode Eco driving mobil jadi lambat, tapi lebih irit BBM, sebaliknya Power Mode pada Prius atau mode Sport pada CR-Z, akselarasi responsif bisa kita rasakan.
Handling dan Kenyamanan, Prius Kaku, CR-Z lebih Gesit
Ketika dipacu, CR-Z punya karakter khas Honda. Presisi dengan bantingan suspensi sedikit kaku. Setirnya kecil, sehingga feel sporty-nya terasa. Jadi, di jalan tol CR-Z lebih gesit dibesut.
Sementara Prius, ketika diajak bermanuver handlingnya cenderung kaku, terutama pada bagia bokongnya. Memang Prius cukup aerodinamis, sehingga leluasa membelah angin saat kecepatan tinggi.
Harga dan Pesaing
Honda Prospect Motor sebagai pemegang merek mobil Honda di tanah air memang belum memasarkan Honda CR-Z. Tapi kalau membelinya di Importir Umum, banderolnya dipatok pada harga Rp 680 Juta.
Sementara Toyota Astra Motor membanderol Toyota Prius Gen3 seharga Rp 599.000.000 on the road.
(mobil.otomotifnet.com)
Tentunya jadi menarik kalau keduanya disaingkan, apalagi melihat dua merek mobil hybrid ini mengusung segmentasi yang berbeda. Toyota Prius yang lebih daily use, sementara Honda CR-Z bervisi pada sportivitas.
Desain, Prius yang Fituristik, CR-Z yang Agresif
Menilik desain kedua mobil ini, mempunyai dasar yang sama, yakni sebagai mobil kompak berjenis hathback. Bedanya, kalau Prius lebih kaku dengan desain serba meruncing dan detail yang futuristik, Honda CR-Z tampil lebih modis dan bergaya sporty.
Namun, ketika memasuki kabin keduanya, sepertinya nuansa futuristik yang sarat teknologi dipertontonkan pada seputaran dashboard. Baik Prius maupun CR-Z, dua-duanya tidak kalah fungsi dan futuristik.
Fitur dan Teknologi
Honda membekali CR-Z dengan tiga mode jenis pengendaraan, disediakan sebagai opsi buat driver. Masing-masing Eco, Normal dan Sport dengan memilih salah satu tombol yang ada di bagian kanan dasbor.
Prius juga tak mau kalah, punya fitur yang mirip. Dikonsol tengahnya yang menyatu dengan dashboard, ada tiga tombol yang menawarkan pilihan karakter mengendarai Prius, yakni Power, Eco, dan EV.
Selain itu, demi menunjang nuansa yang sporty, tersedia pula paddle-shift untuk melakukan pergantian gigi layaknya transmisi manual. Sementara Prius, hadir degan lebih konvensional, tanpa padleshift.
Honda CR-Z juga sudah mengusung fitur yang miripn dengan i-stop. Jadi, saat mobil berhenti ketika menginjak rem, maka mesin bensin otomatis mati. Lalu, ketika rem diangkat, mesin kembali lagi menyala.
Prius selangkah lebih jauh, nyala dan matinya mesin bensin sudah diatur komputerisasi. Indikasinya bisa dilihat ketika mobil berjalan dibawah 40 km/jam, motor listrik yang menyala, lalu diatas 40 km/jam, giliran mesin bensin yang aktif.
Performa, lamban Tapi Irit atau Responsif Tapi Sedikit Boros?
Honda membekali CR-Z dengan mesin 1.497 cc i-VTEC inline-4 SOHC. Paduannya dengan motor listrik DC Brushless Motor tipe permanent magnet AC synchronous. Paketnya dinamakan Sistem Integrated Motor Assist (IMA), dengan sistem paralel.
Sementara Prius, percaya diri dengan mesin bensin berkapasitas 1.8 liter VVTi (sama dengan mesin Toyota Altis) dan sebuah motor listrik Toyota Synergy Drive, bersistem seri-paralel.
Dilengkapinya kedua mobil hybrid ini dengan pilihan mode mengemudi, menjadikan performa yang ditawarkan juga berbeda-beda. Mirip-mirip, mode Eco driving mobil jadi lambat, tapi lebih irit BBM, sebaliknya Power Mode pada Prius atau mode Sport pada CR-Z, akselarasi responsif bisa kita rasakan.
Handling dan Kenyamanan, Prius Kaku, CR-Z lebih Gesit
Ketika dipacu, CR-Z punya karakter khas Honda. Presisi dengan bantingan suspensi sedikit kaku. Setirnya kecil, sehingga feel sporty-nya terasa. Jadi, di jalan tol CR-Z lebih gesit dibesut.
Sementara Prius, ketika diajak bermanuver handlingnya cenderung kaku, terutama pada bagia bokongnya. Memang Prius cukup aerodinamis, sehingga leluasa membelah angin saat kecepatan tinggi.
Harga dan Pesaing
Honda Prospect Motor sebagai pemegang merek mobil Honda di tanah air memang belum memasarkan Honda CR-Z. Tapi kalau membelinya di Importir Umum, banderolnya dipatok pada harga Rp 680 Juta.
Sementara Toyota Astra Motor membanderol Toyota Prius Gen3 seharga Rp 599.000.000 on the road.
(mobil.otomotifnet.com)
0 komentar:
Posting Komentar