468x60 Ads

Jakarta - Dari semua modifikasi Civic FD1 yang pernah saya temui, mungkin ini salah satu yang terbaik menurut saya. Berkonsep elegan, atraktif, namun tidak berlebihan. Semuanya terpasang harmonis dan sangat detail. Yang terpenting, fungsionalitas tetap diutamakan.

Pemiliknya adalah Arief Darmawan, yang memang sudah lama malang melintang dalam modifikasi. Buat saya pribadi, elegan ini berbeda dari biasanya.
Lihat saja perangkat body kit yang terpasang. Walaupun campursari dari tiga tuner yang berbeda, namun semuanya masih berada dalam satu nut yang lurus. Contohnya pada bumper depan yang berupa kombinasi antara Noblesse dengan Wald Black Bison.

Karakter Noblesse terlihat jelas pada bentuk gril dan air dam di tengah bumper. Sedangkan ‘rasa’ Wald diwakili oleh sepasang fog lamp bulat pada setiap sisi bumper.

Begitu juga dengan yang terjadi pada side skirt dan bumper. Dimana side skirt mengadopsi dari model AMG untuk S-Class dengan desain yang agresif. Tarikan garis tegas dari side skirt tersebut dituntaskan dengan baik oleh desain AMG untuk Mercy SL pada bagian bumper belakang.
Body kit ini merupakan kolaborasi ide antara Arief dengan Jona dari Jona Auto Design, Kuningan. “Tarikan nut-nya sinergis semua,” bangga Arief yang juga salah satu founder komunitas Glamemotion ini.

Velg yang dipilihpun  iForged Triump berdimensi 20x(8,5+9,5) inci agar harmonis. Velg brush finished ini terpasang tanpa masalah. “Yang belakang wide body sedikit, sekitar 1 jarian,” ujar penghobi billiard tersebut.
Penyebabnya, ketika suspensi udara disetel kandas, velg belum cukup miring, maka terbenturlah bibir velg dengan fender. “Akhirnya wide body tapi pengennya tetap mepet fender,” tukas penikmat lagu Indonesia ini.

Arief juga menyarankan, untuk velg berdiameter 20 inci di Civic, sebaiknya pakai profil ban ukuran 30. “Kalau 35 jadinya kurang kandas,” tukasnya cepat. Hasilnya? Silahkan lihat sendiri, dan rasakan perbedaannya. Inovatif!

BAGGED!

Bagged itu istilah orang luar sana untuk menyebut mobil yang mengaplikasi suspensi udara. Begitu juga dengan FD1 ini, dimana tersemat perangkat air runner sebagai suspensinya. Dibeli Arief dengan harga sekitar USD 5,000, “Bolt-on untuk Civic generasi FD, jadi pasangnya enggak ada masalah,” ungkap pria berpostur besar ini.

Menurutnya, suspensi udara ini dipasang dalam kurun waktu 2 jam saja. “Udah kayak ganti sokbreker saja, terus disetel posisi paling tinggi dan didiamkan selama 2 jam,” jelas Arief lagi.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui apakah tekanan angin berubah atau tidak. “Karena katanya pada beberapa produk, suspensi udara-nya suka turun sendiri,” nasehat pria kelahiran 25 tahun lalu ini.

Jika ketinggian mobil tetap sama, “Tinggal pakai jalan saja, hehe,” ujar Arief. Impresi bantingannya? “Nyamannya hampir sama seperti standar, yang jelas makin pendek makin keren,” tutup karyawan dari perusahaan kontraktor ini.

RUMAH MODIFIKASI:
Eksterior: Jona Auto Design, Kuningan, Jakarta Selatan
Kaki-kaki: Riverside, Kampung Melayu, Jakarta Timur
Suspensi udara: Concept Motorsport, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Interior: Vertue Concept, Sunter, Jakarta Utara
Mesin: GE Racing, Pamulang, Tangerang

SPESIFIKASI:
Velg iForged Triump 20x(8,5+9,5) inci, ban Toyo Proxes T1R 235/30R20 (depan), 245/30/R20 (belakang), suspensi udara Air Runner, cat DuPont, body kit custom, ducktail custom, head lamp angle eyes, fog lamp Wald Black Bison, 3 set HID Vision 4.300 K, LED side mirror, leather seat by Autoleder Dakota, plafon suede, repaint door trim dan dasbor, open air filter Simota, porting polish kepala silinder, header Super Circuit, custom exhaust pipe, custom muffler, strutbar Cusco, tutup oli J’s Racing, tutup radiator J’s Racing, busi NGK Iridium, head unit Pioneer DEH-4850, power amplifier Crossfire BMF 200.4, power monoblock Crossfire BMF 1000D, 2 unit subwoofer Crossfire BMF 12 inci, capasitor bank Mass Engineering 1.2 Farad, kabel Belden, kepala aki Stinger, ground block Stinger

0 komentar:

Posting Komentar