468x60 Ads

Modif Nissan GTR 2008


Jakarta - Nissan GT-R dalam balutan warna hitam ini berpotensi untuk memompa adrenalin siapapun yang berkesempatan untuk duduk di balik kemudinya. Bukan lantaran memiliki power extra besar yang digunakan untuk mengintimidasi ’korban’ di jalan bebas hambatan, namun lebih kepada ubahan yang smart dan strategis untuk mendapatkan performa gokil. Meski masih menggunakan turbo bawaan, namun lewat beberapa sentuhan ringan, GT-R hitam ini tetap mampu memberikan ’serangan’ terbaiknya.

Awalnya karena alasan fungsionalitas, Michael lebih memilih GT-R ketimbang deretan supercar eksotis lainnya. Dengan karakter yang tak merepotkan di kala dibawa harian dan harga yang cukup reasonable, membuat Michael tak ragu untuk membawa pulang supercar hasil rancangan Kazutoshi Mizuno ini. Tak ada obsesi meledak-ledak untuk memeras setiap tetes performa mesin berkode VR38DETT.
Namun sebaliknya, Michael menginginkan performa yang natural dan bisa bersahabat ketika dibawa harian. ”Gue masih belum kepikiran untuk ubahan seperti ganti turbo atau yang menyentuh mesin, takut karakternya berubah drastis dan ujung-ujungnya enggak bisa dinikmati,” sahutnya. Sehingga, setiap ubahan pun dipikirkan dengan matang.

Pemasangan ECU dari Cobb Tuning yang dinilai cukup ampuh untuk membuat nafas GT-R menjadi lebih ringan dan panjang. Dengan tuning ulang oleh GTC Performance, cukup dengan melepas limiter pada ECU, maka GTR mampu mengeluarkan peningkatan performa yang cukup signifikan.

Tenaga standar sebesar 480 HP pun melonjak drastis hingga mencapai 530 HP dengan hanya memoles ’otak’ mesinnya. ”Selain untuk melepas limiter, tuning ECU juga dilakukan untuk mendapatkan power peak yang lebih maksimal pada setiap putaran mesin, efeknya cukup signifikan kan?,” senyum pria yang baru saja menetap di Indonesia setelah menamatkan kualiahnya di negeri Paman Sam ini.
Untuk mendapatkan settingan ECU yang pas dengan kondisi GT-R di Indonesia memang tak mudah. Michael pun hingga berkali-kali mengirim ulang output ECU ke GTC Performance yang teletak di Inggris ini. Hal tersebut dikarenakan Michael menginginkan karakter GT-R-nya fleksibel dengan kualitas bahan bakar dan cuaca di Indonesia.

Proses merevisi performa GT-R belum berhenti sampai disitu tentunya. Untuk memberikan respon lebih tajam, pemakaian intake Akuma dengan lapisan yang telah dipolish pada intake manifold-nya, mampu memberikan flow bahan bakar yang lebih baik bagi keenam injektor
Dynamics yang mampu memasok 1.000 cc bensin setiap menitnya. “Penggantian injektor dan intake buat gue sudah cukup untuk membuat GT-R menjadi lebih galak. Respon mesin pun terasa nurut dengan bukaan gas sedikit saja,” tambahnya.

Sebagai muara dari proses daily used tuning yang dilakukan Michael, exhaust set GT-R tetap menjadi perhatian utama baginya. Seperti pada kombinasi downpipe GTC Performance, midpipe Harman Motive dan catback HKS Ti Spec R yang diyakini mampu meminimalisir hambatan flow gas buang.

Terlebih semua komponen exhaust tersebut menggunakan material titanium untuk memberikan pengurangan bobot yang cukup memberikan efek pada nafas GT-R sehingga menjadi lebih ringan dan sigap di setiap putaran mesin. ”Beda banget, kalau catback standar GT-R harus dua orang bawanya, sekarang cukup diangkat satu tangan saja,” ujar lajang yang berdomisili di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan ini.

FYI, kombinasi catback HKS Ti Spec R dan midpipe Harman Motive mendapatkan catatan tersendiri bagi pencinta dan pemilik GT-R yang tergabung dalam r35forums.com, lantaran memiliki suara yang masih cukup ’merdu’ untuk sekelas material exhaust titanium yang terkenal berisik dan berpotensi melanggar hukum akibat mengganggu kenyamanan di beberapa negara.
Hasil dari ubahan strategis ini pun berbuah manis. Tanpa menyentuh turbo dan mesin, namun GT-R hitam ini mampu menyemburkan tenaga hingga 560 WHP pada sesi dynotest di sebuah kontes yang berlangsung akhir tahun lalu. Cukup untuk menggetarkan nyali pemilik supercar lainnya ketika bertemu di jalanan. ”Sampai tahap ini, ubahan mesin gue anggap cukup, enggak tau deh kalau terpikirkan untuk meningkatkan performanya lagi nanti,” canda Michael.

NICE FITMENT!

Ada beberapa hal yang mengganggu benak pemilik GT-R ketika berniat mengganti velg standarnya. Mulai dari resiko terganggunya sistem elektrikal pada kaki-kaki, hingga peringantan sensor tire pressure monitor yang kerap mengganggu. Namun rupanya, kekhawatiran tersebut mampu dijawab oleh Michael dengan praktis. Yup, cukup dengan menggunakan velg aftermarket dengan ukuran yang sama dengan velg standarnya, yakni 20 inci.

Awalnya, Michael melakukan pengamatan tentang velg yang pas untuk GT-R-nya. Pilihannya jatuh pada velg Volk Racing G2. Selain diklaim tak akan membawa pengaruh negatif pada konstruksi maupun peranti elektronis pada kaki-kaki GT-R, velg palang 6 berkonstruksi one piece forged ini memiliki tampilan yang klop dengan postur tubuh GT-R.

”Desainnya pas karena desain GT-R cukup unik, kalau salah pilih velg bisa kacau tampilannya,” terangnya. Velg berfinishing gloss black ini memiliki konstruksi lebih lebar, yakni 10 inci di depan dan 11 inci untuk belakang sehingga membuat fitment pada tubuh GT-R menjadi terlihat lebih padat dibalik keempat fendernya.

Spesifikasi :
 ECU Cobb Tuning & retuning by GTC Performance, intake Akuma, catback HKS Ti Spec R, midpipe Harman Motive, downpipe GTC Performance, injektor Dynamics 1.000 cc/menit, blow off valve HKS, custom reservoir tank RD-GR, rotor AP Racing J Hook, brake pad Endless, velg Volk Racing G2 20x(10+11) inci, per Swift, custom lime green Brembo caliper, side grille Rexpeed carbon, custom backlamp conversion

Rumah Modifikasi : 
 RD-GR, Puri Kembangan, Jakarta Barat

0 komentar:

Posting Komentar